Gunung Besar, Puncak Terindah di Kalimantan Selatan

Gunung Besar adalah puncak tertinggi di pegunungan Meratus dan puncak tertinggi di Kalimantan Selatan. Bahkan tidak seperti kebanyakan puncak lainnya di Kalimantan, puncak ini benar-benar menawarkan pemandangan luar biasa dengan hutan hujan tropis sekitarnya. Pemandangan di sepanjang perjalanan pun tidak kalah indahnya, karena hutan nya masih sangat alami. Ada dua rute utama ke puncak Gunung Besar. Apabila melalui barat maka melewati desa Batu Kambar (via Barabai) dan apabila melalui jalur dari Barat Daya maka akan melewati Kampung Kadayang dekat Loksado. Untuk mencapai Kedua jalur tersebut memakan waktu sekitar 4 jam dari Banjarmasin dengan mobil (3,5 jam dari bandara). IMG 5171Jalur Barabai diawali dengan berjalan kaki dari Desa Batu Kambar. Medan yang dilalui terhitung lumayan berat, namun disinilah tantangan terbesar bagi para pendaki. Sepanjang perjalanan kita akan melewati banyak sungai-sungai, hingga melalui tempat bernama Sungai Karuh (Karuh River) yang merupakan tempat untuk camp setelah 6-8 jam hiking. Di sini telah tersedia shelter untuk tempat bermalam. Keindahan Sungai Karuh ini ditambah pula dengan eksotisnya Air Terjun Sungai Karuh yang sangat menarik. Setelah bermalam 1 (satu) malam, besoknya bisa melanjutkan perjalanan sekitar 4 - 6 jam menuju puncak. Namun apabila kita ingin lebih santai direkomendasikan pula untuk camp sehari lagi di tempat bernama Penyaungan. Hawa dingin pegunungan pun makin terasa disini. Dari Penyaungan kita dapat melanjutkan perjalanan kurang dari satu jam untuk sampai ke puncak Gunung Besar yang merupakan salah satu sudut pandang terbaik di Kalimantan Selatan. Saat Melihat ke utara Anda akan melihat serangkaian jejeran pegunungan Meratus. Apabila cuaca sedang baik Anda dapat melihat garis pantai ke Timur dan Di Tenggara ada puncak-puncak lain dalam jejeran Pegunungan Meratus pula. Ini benar-benar panorama pegunungan dan lembah hutan tropis terindah di segala penjuru Kalimantan. Pbesar halauhalau 036uncak Gunung Besar ini ditandai dengan tranggulasi yang didirikan oleh salah satu organisasi mahasiswa Pecinta Alam Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin pada tahun 2010. Ditandai dengan ketinggian 1.901 mdpl. Puncak ini juga dikenal sebagai 'Puncak Halau-Halau' dan dianggap sebagai tempat sesembahan oleh orang Dayak Kalimantan. Halau berarti 'mengusir' dan tampaknya puncak ini merujuk pada pengusiran roh-roh orang mati. Bagi Kepercayaan orang Dayak disana. Dari kedua jalur, rute Barabai sedikit lebih panjang dan lebih sulit dibandingkan melalui rute Desa Batu Kambar.